Sabtu, 10 Maret 2012

Mata Kuliah MPP Seni Rupa

Artikel di bawah merupakan bahan dasar yg perlu diketahui oleh mahasiswa yang memgambil mata kuliah mpp.

Hanya berupa penjelasan tentang berbagai macam penelitian pendidikan.

Untuk lebih jelasnya kita bisa konsultasi sama dosen mata kuliah mpp.


Beberapa informasi maupum artikel mengenai metopel yang lebih jelasnya akan segera di posting


Terimakasih

~ma'annajah


Published with Blogger-droid v2.0.4

Jumat, 09 Maret 2012

Penelitian Tindakan

Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi dimana praktek tersebut dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu:

(1) Untuk memperbaiki praktek;

(2) Untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang dilaksanakannya;

(3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek tersebut dilaksanakan.


Penelitian tindakan bertujuan untuk mengungkap penyebab masalah dan sekaligus memberikan langkah pemecahan terhadap masalah.


Langkah-langkah pokok yang ditempuh akan membentuk suatu siklus sampai dirasakannya ada suatu perbaikkan.

Siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya yaitu:

(1) penetapan fokus masalah penelitian,

(2) perencanaan tindakan perbaikan,

(3) pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi,

(4) analisis dan refleksi, dan

(5) perencanaan tindak lanjut.


Sumber :

AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN


Published with Blogger-droid v2.0.4

Penelitian Eksperimen

Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.

Karakteristik penelitian eksperimen yaitu:

1. Memanipulasi/merubah secara sistematis keadaan tertentu.

2. Mengontrol variabel yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi

3. Melakukan observasi yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi.


Proses penyusunan penelitian eksperimen pada prisnsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya. Secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut:

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan

2. Mengidentifikasikan permasalahan

3. Melakukan studi litelatur yang relevan, mempormulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.

4. Membuat rencana penelitian mencakup: identifikasi variabel yang tidak diperlukan, menentukan cara untuk mengontrol variabel, memilih desain eksperimen yang tepat, menentukan populasi dan memilih sampel penelitian, membagi subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, membuat instrumen yang sesuai, mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.

5. Melakukan kegiatan eksperimen (memberi perlakukan pada kelompok eksperimen)

6. Mengumpulkan data hasil eksperimen

7. Mengelompokan dan mendeskripsikan data setiap variabel

8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang sesuai

9. Membuat laporan penelitian eksperimen.


Dalam penelitian eksperimen peneliti harus menyusun variabel- variabel minimal satu hipotesis yang menyatakan hubungan sebab.akibat diantara variabel-variabel yang terjadi.Variabel-variabel yang diteliti termasuk variabel bebas dan variabel terikat sudah ditentukan secara tegas oleh peneliti sejak awal penelitian. Dalam bidang pembelajaran misalnya yang diidentifikasikan sebagai variabel bebas antara lain: metode mengajar, macam-macam penguatan, frekuensi penguatan, sarana-prasarana, pendidikan, lingkungan belajar, materi belajar, jumlah kelompok belajar. Sedangkan yang diidentifikasikan variabel terikat antara lain: hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa,kemandirian siswa.


Sumber :

AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN


Published with Blogger-droid v2.0.4

Penelitian Survei

Penelitian Survei

Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekolompok obyek (populasi).

Survei dengan cakupan seluruh populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari sebagian populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan

pendidikan, survei biasanya mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan berapa banyak siswa yang mendaftar dan diterima

di suatu sekolah? Berapa jumlah

siswa rata-rata dalam satu kelas?

Berapa banyak guru yang telah memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula dilakukan perbadingan qatau analsis hubungan antara variabel tersebut.

Survei dapat pula dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel seperti pendapat, persepsi, sikap, prestasi, motivasi, dan lain-lain. Misalnya persepsi kepala sekolah terhadap otonomi pendidikan, persepsi guru terhadap KTSP, pendapat orangtua siswa tentang MBS, dan lain-lain. Peneliti dapat mengukur variabel-variabel tersebut secara jelas dan pasti. Informasi yang diperoleh mungkin

merupakan hal penting sekali bagi kelompok tertentu walaupun kurang begitu bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Survei dalam pendidikan banyak manfaatnya baik untuk memecahkan masalah-masalah praktis maupun untuk bahan dalam merumuskan kebijaksanaan pendidikan bahkan juga untuk studi pendidikan dalam hubungannya

dengan pembangunan. Melalui metode ini dapat diungkapkan masalah-masalah aktual dan mendeskripsikannya, mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan, atau menilai efektivitas suatu program.


Sumber :

AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN


Published with Blogger-droid v2.0.4

Studi Kasus

Studi Kasus

Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja .Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variabel yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara, analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung kepada kasus yang dipelajari. Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain, kalau
perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum menarik kesimpulan-
kesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang ditunjukkan oleh individu tersebut.
Studi kasus mengisyaratkan pada
penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh. Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain.
Dengan kata lain, generalisasi
informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut.
Banyak teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.

sumber :
AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN

Penelitian Deskriptif

Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.
Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah.
Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang jawabannya harus
dicari menggunakan data dari
lapangan. Pertanyaan masalah
mengandung variabel-variabel yang
menjadi kajian dalam studi ini.
Dalam penelitian deskriptif peneliti
dapat menentukan status variabel
atau mempelajari hubungan antara
variabel.

2. Menentukan jenis informasi yang
diperlukan.
Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah
dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif Informasi kuantitatif berkenaan
dengan data atau informasi dalam
bentuk bilangan/angka seperti.

3. Menentukan prosedur pengumpulan
data.
Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrumen atau
alat pengumpul data dan sumber
data atau sampel yakni dari mana
informasi itu sebaiknya diperoleh.
Dalam penelitian ada sejumlah alat
pengumpul data antara lain tes,
wawancara, observasi, kuesioner,
sosiometri. Alat-alat tersebut lazim
digunakan dalam penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang
mungkin dipakai adalah wawancara
dengan guru mengenai langkah-
langkah mengajar. Agar diperoleh
sampel yang jelas, permasalahan
penelitian harus dirumuskan se-
khusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.

4. Menentukan prosedur pengolahan
informasi atau data.
Data dan informasi yang telah diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

5. Menarik kesimpulan penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data
di atas, peneliti menyimpulkan hasil
penelitian deskriptif dengan cara
menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara
keseluruhan.



sumber :
AKHMA SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN

Metode Penelitian Pendidikan

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan.
Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985)
yaitu:


1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan
digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian.

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.
Dalam praktiknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian. Beikut ini akan dikemukakan secara singkat beberapa metode penelitian sederhana yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.